Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan Ukraina Meningkat, Nikel Cetak Reli

Ketegangangeopolitik antara Ukraina versus Rusia melambungkan harga nikel. Pasar khawatir hal itu bakal menganggu pasokan.

Bisnis.com, JAKARTA—Ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia melambungkan harga nikel.

Pasar khawatir hal itu bakal menganggu pasokan. Analis memperkirakan harga nikel bisa mendekati level US$19.000 per ton.

Meski diproyeksikan naik, pengamat komoditas tambang sekaligus mantan peneliti di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Ibrahim mengatakan kenaikan itu hanya sementara.

Temporary saja karena saat perdamaian disepakati sempat turun, mungkin akan kembali lagi,” katanya pada Bisnis, Kamis (24/4/2014).

Menurutnya dalam waktu dekat ini nikel bisa bergerak ke level US$18.900. Namun angkanya tak akan sampai ke level US$20.000 per ton.

Pasalnya selain ketidakpastian konflik, pekan depan AS akan merilis data manufaktur bersamaan dengan rapat Dewan Gubernur Federal Reserve (the Fed).

Ibrahim mengemukakan jika faktor-faktor tersebut mengerek dolar hal itu akan mengembalikan nikel ke posisi harga yang lebih rendah.

Saat ini pasar khawatir soal keberlangsungan pasokan. Sebelumnya pasar berharap banyak pada pasokan nikel dari Rusia setelah Indonesia menghentikan ekspor mineral mentahnya.

Namun, konflik Rusia dengan Ukraina memicu kecemasan pasar bahwa suplai nikel bakal memburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper