Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Masih Dibayangi Sentimen Negatif

Harga emas masih berada dalam tren turun hari ini, Rabu (23/4/2014). Penguatan dolar dinilai menjadi faktor penggerus utama.
Emas batangan. Harga masih dibayangi sentimen negatif/Reuters
Emas batangan. Harga masih dibayangi sentimen negatif/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas masih berada dalam tren turun hari ini, Rabu (23/4/2014). Penguatan dolar  nAS dinilai menjadi faktor penggerus utama.

Harga emas spot tercatat menguat tipis 0,13% menjadi US$1.285,54 per troy ounce pada perdagangan hari ini. Adapun kontrak emas untuk pengiriman Juni melemah 0,26% ke level US$1.285,20 per troy ounce di Commodity Exchange (Comex), New York.

Kepala Riset dan Analis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan dolar menjadi pemicu tekanan turun pada harga emas. “Di samping beberapa sentiment negatif yang belakangan ini masih membayangi pergerakan emas,” katanya.

Selain apresiasi dolar, perlambatan ekonomi China, isu penurunan posisi net long atau posisi belie mas oleh institusi hedge fund, dan penutunan kepemilikan emas pada SPDR Gold Trust (ETF emas terbesar di dunia).

Ariston memaparkan penguatan minor emas mungkin terjadi apabila berhasil menembus kisaran resisten US$1.288 per troy ounce. Jika level tersebut tertembus emas berpotensi menembus kisaran emas berikutnya pada US$1.294 per troy ounce.

“Namun di bawah US$1.294, emas masih dalam bias turun denganpotensi kembali menekan ke level support US$1.277,” katanya. Sementara itu di bawah US$1.277, emas berpeluang turun ke area US$1.272.

Adapun penggerak pasar hari ini adalah data PMI dari Zona Euro, data PMI Manufaktur AS, dan penjualan rumah baru AS. Menurut Ariston data yang lebih bagus dari proyeksi untuk PMI Zona Euro bisa menekan turun dolar AS dan mengangkat harga emas. Sementara itu data yang lebih bagus dari proyeksi untuk data-data AS bisa menguatkan dolar AS dan menekan turun harga emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper