Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Meningkat, Kok Ekspor Karet Jabar Tetap Turun?

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat mengklaim produktivitas karet di daerah itu mengalami peningkatan sepanjang 2013. Namun, ekspor komoditas itu menurun.

Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat mengklaim produktivitas karet di daerah itu mengalami peningkatan sepanjang 2013.

Kepala Bidang Produksi dan Pengolahan Usaha Perkebunan Disbun Jabar Yayan Cahya Permana mengatakan peningkatan produksi dalam 2 tahun terakhir mencapai 3,32%, yaini dari 64.059 ton pada 2012 menjadi 66.191 ton pada 2013.

"Estimasi kami pada 2014 jumlah produksi kembali meningkat di angka 67.221 ton," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/4/2014).

Menurutnya, dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatra atau Kalimantan, Jawa Barat memang tidak menyumbang signifikan terhadap total produksi nasional. Namun, lanjutnya, produksi nasional tetap turut meningkat karena produksi karet di provinsi lain juga naik.

Berdasarkan data yang dihimpun Disbun Jabar, produksi karet nasional naik 3,16% dalam 2 tahun terakhir. Pada 2012 produksi karet nasional 3.012.254 ton dan 2013 menjadi 3.107.544 ton.

Yayan mencurigai penurunan jumlah ekspor karet dikarenakan permainan politik perdagangan. Pasalnya, selain Indonesia, pasar karet di Asia Tenggara juga dikendalikan oleh Malaysia dan Singapura.

"Masing-masing negara memiliki regulasi terhadap kuota ekspor, dan ketiga negara pasti melakukan konsolidasi dalam perdagangan internasional," ungkap Yayan.

Disinggung mengenai industri, Yayan mengaku Disbun Jabar telah melakukan pembinaan kepada para petani karet di Jawa Barat untuk mengolah getah karet menjadi karet sheet sebelum dijual.

Jika getah karet hanya dihargai sekitar Rp7.125 per kilogram, karet sheet bisa berharga Rp25.000 per kilogram.

"Hampir seluruh petani karet kini menjual produknya ke industri dalam bentuk karet sheet, hal ini jelas meningkatkan kesejahteraan petani karet," ujar Yayan. (Dimas Waradhitya Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper