Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2014, United Tractor Jual Komatsu 1.211 Unit

Selama 3 bulan pertama tahun ini, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatat penjualan alat berat Komatsu sebanyak 1.211 unit, turun 4,8% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.272 unit.

Bisnis.com, JAKARTA—Selama 3 bulan pertama tahun ini, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatat penjualan alat berat Komatsu sebanyak 1.211 unit, turun 4,8% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.272 unit.

Seperti dikutip dari laporan bulanan UNTR yang dipublikasikan, Selasa (22/4/2014), porsi penjualan ke sektor tambang turun signifikan dari 51% pada kuartal I/2013 menjadi hanya 36% pada kuartal I/2014.

Selain itu, porsi penjualan ke sektor perkebunan juga turun dari 22% menjadi 19%. Upaya untuk menggenjot penjualan di sektor lain nampaknya belum maksimal.

Terbukti, porsi penjualan di sektor kehutanan memang naik, tapi hanya dari 9% menjadi 15%. Begitu juga dengan sektor konstruksi, hanya naik dari 18% menjadi 30%.

Presiden Direktur United Tractors Djoko Pranoto mengatakan dengan situasi di pertambangan terutama batu bara di mana harga masih berkisar US$73—US$74 per ton, permintaan alat berat nampaknya tidak beda jauh dibandingkan dengan tahun lalu.

“Perkiraaan kami total permintaan alat berat tahun ini 10.500 unit. Tapi justru di saat seperti ini kami ingin meningkatkan market share. Tahun lalu Komatsu 41%.

Per Maret tahun ini sudah 42,3%. Target kami mudah-mudahan tahun ini bisa 43%,” ujarnya usai RUPS Tahunan, Selasa (22/4/2014).

Wakil Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan menambahkan memang penjualan alat berat relatif flat pada kuartal I/2014. Namun perseroan tetap berharap penurunan di sektor tambang bisa dikompensasi di sektor nontambang.

“Strategi kami adalah meningkatkan penjualan alat berat di sektor ritel, bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan yang masih sister company kami. Kami harap mereka juga melakukan penetrasi di sektor ini,” ujarnya.

Memandang bisnis tahun ini yang masih penuh tantangan, perseroan memangkas alokasi belanja modal (capex). Menurut Gidion, capex tahun ini hanya berkisar US$250 juta—US$300 juta. Berdasarkan catatan Bisnis, alokasi capex 2014 tadinya US$350 juta.

Capex 100% akan dibiayai dari hasil usaha dan internal kas perusahaan. Sampai Maret 2014, penyerapannya masih di bawah US$100 juta, paling besar di Pamapersada untuk heavy equipment replacement. Biasanya capex akan banyak digunakan pada kuartal III,” ujarnya.

Selama kuartal I/2014, anak usahanya UNTR di jasa pertambangan, yakni PT Pamapersada Nusantara berhasil memproduksi batu bara sebanyak 29,3 juta ton, naik 22,6% dari periode yang sama 2013 sebanyak 23,9 juta ton.

Sementara, untuk pekerjaan overburden removal (OB) turun tipis dari 201,1 juta bcm menjadi 200,6 juta bcm. Sedangkan untuk penjualan batu bara yang dilakukan unit usaha UNTR yang lain, jumlahnya naik 36,4% dari 1,2 juta ton menjadi 1,65 juta ton.

“Target penjualan batu bara tahun ini sekitar 6—7 juta ton,” ucap Gidion.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper