Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Timah Indonesia Turun, Potensi Reli Makin Besar

Volume ekspor timah batangan dari Indonesia sepanjang Maret turun 2,5% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Produk plat timah siap ekspor/Bisnis
Produk plat timah siap ekspor/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Volume ekspor timah batangan dari Indonesia sepanjang Maret turun 2,5% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.

Data dari Kementerian Perdagangan yang dirilis dari Bloomberg, Senin (14/4/2014) menunjukkan volume ekspor anjlok menjadi 5.847,5 ton selama Maret.

Volume itu melemah dibandingkan dengan volume ekspor Februari yang berjumlah 5.997,5 ton. Sementara itu ekspor pada Maret 2013 tercatat sebesar 9.295,7 ton.

Penurunan ekspor dari Indonesia, eksportir timah batangan terbesar dunia, diprediksi bakal meneruskan reli harga. Seperti diketahui, ekspor timah batangan wajib melalui mekanisme bursa di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI/ICDX) per 30 Agustus 2013.

Sebelumnya pengamat komoditas yang juga mantan peneliti di BKDI Ibrahim mengungkapkan harga timah di London Metal Exchange (LME) masih berpeluang naik secara teknikal. Harga reratanya tahun ini diproyeksikan berada pada kisaran US$21.500 per ton.

Sementara itu pada perdagangan petang kemarin, harga timah untuk pengiriman dalam 3 bulan tercatat turun 0,11% ke level US$23.375 per ton di LME. Sebelumnya harganya bahkan sempat mendekati level US$23.500 per ton.

Volume perdagangan di BKDI tercatat melemah  menjadi 2.665 ton pada Maret atau turun 35% dibandingkan dengan Februari.

Data dari surveyor menunjukkan, ekspor timah sepanjang bulan lalu terdiri atas 4.840,6 timah batangan; 431,9 ton solder;  dan 575 ton produk timah lainnya. Sementara itu selama Februari ekspor solder mencapai 2.009,9 ton dan timah batangan mencapai 3.507,6 ton sedangkan bentuk lainnya sebesar 479,9 ton.

Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan ekspor timah Indonesia melemah 7.3% sepanjang 2013 menjadi 91.611,7 ton. Penurunan ekspor tersebut adalah yang pertama sejak 2010.

Upaya ini adalah salah satu cara pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai referensi harga timah dunia. Adapun peraturan yang sama akan diterapkan pada produk timah dan olahan timah lainnya, termasuk solder, pada awal 2015.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper