Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuntungan Obligasi Ritel Menjanjikan, Permintaan Bakal Membludak

Permintaan pada masa penawaran instrumen investasi ritel baru, Saving Bonds Ritel (SBR) oleh pemerintah diproyeksi membludak. Salah satu keuntungan SBR001 adalah kupon mengambang.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Permintaan pada masa penawaran instrumen investasi ritel baru, Saving Bonds Ritel (SBR) oleh pemerintah diproyeksi membludak. Salah satu keuntungan SBR001 adalah kupon mengambang.

Kupon mengambang adalah kupon yang mengikuti perkembangan suku bunga di pasar. Adapun, nantinya, kupon SBR001 mengacu pada suku bunga penjaminan LPS ditambah xx basis poin yang akan ditentukan kemudian oleh Kementerian Keuangan.

Selain itu, SBR001 memiliki jaminan kupon minimal atau floor rate hingga jatuh tempo.

Pengamat ekonomi IAIN Sumut Gunawan Benjamin menilai keuntungan inilah yang akan menjadi pemicu utama ketertarikan investor.

Gunawan mencontohkan jika Kemenkeu menentukan selisih imbal hasil 150 basis poin atau 1,5%, maka pada suku bunga LPS 7,5%, investor akan menerima imbal hasil 9%.

"Ini lebih tinggi dari rerata laju inflasi nasional maupun suku bunga deposito perbankan umum. Apalagi jika LPS rate meningkat. Selain itu ada floor rate yang bisa mengamtisipasi penurunan BI rate dan LPS rate. Sangat menarik, meski beban biaya yang ditanggung pemerintah cukup besar," ujar Gunawan, Minggu (13/4/2014).

Adapun, dengan skema tersebut, Gunawan meyakini permintaan SBR akan membludak di semua agen penjual.

Terpisah, Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti di sela-sela Pre-Marketing SBR di Medan, Jumat malam (11/4/2014) menyebutkan waktu penerbitan yang dipilih pemerintah sangat menarik dan pas.

"Apalagi dengan pertumbuhan kelas menengah dan investor ritel Indonesia yang cukup tinggi. Likuiditas berlimpah, tapi instrumen terbatas. Pemerintah harus generous membelikan kupon xx bps, karena ini produk baru," ujarnya.

SBR, lanjut Destry, juga cenderung lebih aman dibandingkan dengan investasi lainnya. Nilai pokok investasi tak pernah berkurang.  Selain itu, terdapat keuntungan pajak, sama dengan ORI yang hanya 15%, atau lebih rendah dibandingkan dengan deposito 20%.

Kendati demikian, SBR juga memiliki risiko yakni tidak likuid karena tidak dapat diperdagangkan.

"Investor harus menunggu. Oleh karena itu, diharapkan investor juga melakukan diversifikasi, apalagi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi domestik dan global," pungkas Destry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper