Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Akuisisi Dibantah BTN, Saham BRI Turun, Mandiri Stagnan

Pernyataan resmi Direktur Utama PT Bank Tabunagan Negara (Persero) Tbk., Maryono yang membantah adanya rencana akan diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., tidak hanya menyebabkan saham emiten ini terkoreksi.
/Ilustrasi/Bisnis.com
/Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan resmi Direktur Utama PT Bank Tabunagan Negara (Persero) Tbk., Maryono yang membantah adanya rencana akan diakuisisi, menyebabkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., terkoreksi.

Saham Bank BRI (BBRI) terkoreksi 50 poin pada saat penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (10/2/2014). Bila pada pembukaan perdagangan pagi ini, saham BBRI dibuka dilevel Rp8750 per lembar, kemudian ditutup pada pukul 11.59 WIB pada level Rp8.700 per lembar.

Saham BBRI sempat menyentuh level tertinggi Rp8.800 pada pukul 9.20 WIB, dan level terendah Rp8.675 pada pukul 9.39 WIB. Rata-rata perdagangan saham ini berada pada level Rp8.718 per lembar.

Sementara itu, saham Bank Mandiri (BMRI) terpantau stagnan pada perdagangan pertama hari ini. Saham BMRI dibuka pada level Rp8.850 per lembar, dan ditutup pada level yang sama.

BMRI sempat diperdagangkan menyentuh harga tertinggi Rp8.925 pada pukul 9.07 WIB. Sedangkan level terendah pada perdagangan pertama tercatat pada level Rp8.825 per saham dengan rata-rata perdagangan Rp8.866 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper