Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Eropa Menanjak, Menimbang Data AS

Saham Eropa menguat untuk pertama kalinya dalam 4 hari karena para investor menimbang data yang menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS yang lebih cepat, sementara sektor swasta di ekonomi terbesar dunia itu mempekerjakan pekerja lebih sedikit dari perkiraan.
Indeks nasional yang menguat berjumlah 14 di 18 bursa Eropa Barat hari ini. /bisnis.com
Indeks nasional yang menguat berjumlah 14 di 18 bursa Eropa Barat hari ini. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham Eropa menguat untuk pertama kalinya dalam 4 hari karena para investor menimbang data yang menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS yang lebih cepat, sementara sektor swasta di ekonomi terbesar dunia itu mempekerjakan pekerja lebih sedikit dari perkiraan.

GlaxoSmithKline Plc naik 1,6% setelah mereka mengatakan harapan pendapatan dan laba meningkat tahun ini. Swatch Group AG naik 3,9% setelah membukukan laba setahun penuh yang mengalahkan proyeksi.

Svenska Handelsbanken AB melonjak 3% setelah mengumumkan dividen khusus yang meningkatkan pembayaran tahunan itu sebesar 53%. Sedangkan Hargreaves Lansdown Plc anjlok terbesar sejak Agustus 2011 setelah mengatakan margin keuntungan jatuh semester pertama.

Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,1% menjadi 318,04 pada sesi penutupan. Indeks itu kemarin turun 5,5% dari angka 22 Januari karena Federal Reserve mengumumkan angsuran kedua dari pengurangan pembelian obligasi bulanan, dan pasar mata uang negara berkembang jatuh.

"Ekonomi Eropa baru saja memulai fase pemulihan. Saya optimis kita akan melihat keuntungan untuk tahun ini," ujar Kevin Lilley, kepala ekuitas Eropa di Old Mutual Global Investors UK Ltd , yang mengelola US$ 17 miliar.

Indeks nasional yang menguat berjumlah 14 di 18 bursa Eropa Barat hari ini. CAC 40 Prancis naik kurang dari 0,1%. FTSE 100 Inggris naik 0,1%. DAX Jerman turun 0,1%.

Industri jasa di AS tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat bulan lalu, setelah meningkat pada Desember di tingkat paling lambat sejak Juli 2012, demikian Institute for Supply Management mengatakan hari ini.

Indeks kelompok non-manufaktur ini meningkat menjadi 54 pada Januari dari 53 pada Desember. Perkiraan median dalam survei Bloomberg berada di angka 53,7.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper