Bisnis.com, JAKARTA—Produsen timah pelat merah PT Timah (Persero) Tbk. (TINS), melalui anak usahanya PT Timah Investasi Mineral, menargetkan akuisisi kuasa pertambangan batubara di Kalimantan Selatan rampung bulan depan sebagai langkah pengembangan lini bisnis non-timah.
Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho mengatakan perseroan sedang melakukan uji tuntas (due dilligent) untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Setelah itu, langkah selanjutnya adalah bidding,” katanya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Senin (25/11/2013).
Bila akuisisi itu rampung, TINS mengharapkan tambang itu berkontribusi positif terhadap pendapatan konsolidasian perseroan.
Pada tahun lalu, kontribusi pendapatan yang berasal dari bisnis batubara hanya menyumbang sekitar 9% atau senilai Rp703,8 miliar dari total pendapatan konsolidasian yang mencapai Rp7,82 triliun.
Dari rencana akuisisi tersebut, perseroan menargetkan dapat menambah produksi sebesar 1,2 juta ton per tahun. Sementara itu, cadangan batubara di lokasi tersebut diestimasikan bisa mencapai 200 juta ton.
Guna merealisasikan rencana akuisisi itu, perseroan telah menyiapkan anggaran dari kas internal. Perusahaan yang berbasis di Bangka Belitung itu memiliki dana cadangan (free cash) Rp771 miliar per 30 September 2013.
Selain itu, Timah memiliki utang cadangan (standby loan) dari bank asing dan lokal senilai Rp3 triliun yang bisa diambil sewaktu-waktu bila diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
