Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaya Agra Wattie (JAWA) Siap Akuisisi 5.000 Ha Lahan Baru

PT Jaya Agra Wattie Tbk. (JAWA) tahun depan berencana mengakuisisi 3.000 hektare hingga 5.000 hektare lahan baru di Kalimantan Timur untuk ditanami kelapa sawit dan karet.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Jaya Agra Wattie Tbk. (JAWA) tahun depan berencana mengakuisisi 3.000 hektare hingga 5.000 hektare lahan baru di Kalimantan Timur untuk ditanami kelapa sawit dan karet.
 
Direktur Keuangan Jaya Agra Bambang Ibrahim mengatakan lahan baru itu belum memperoleh izin lokasi sehingga perseroan diperkirakan membutuhkan ongkos pengembangan kebun yang lebih tinggi.

Dia mencatat investasi pengembangan lahan mencapai US$6.000 per ha untuk kelapa sawit, naik sekitar 10% dari beberapa tahun terakhir.

Adapun pengembangan kebun karet diproyeksi memakan dana lebih besar berkisar US$7.000 per ha.

“Kalau karet lebih mahal karena butuh waktu yang lebih panjang ketimbang kelapa sawit,” terangnya kepada Bisnis.com, Senin (11/11/2013).

Menurut Bambang, beberapa faktor yag mempengaruhi kenaikan ongkos pengembangan lahan yakni biaya tak terukur dari pembebasa lahan serta kenaikan upah pekerja. Namun, perseroan relatif mendapat keuntungan dari proses land clearing.

“Cari lahan sekarang susah dan mahal. Padahal, perusahaan perkebunan harus tambah landbank untuk terus berkembang ,” katanya.

Jaya Agra saat ini mengelola 13.268 ha perkebunan kelapa sawit dengan usia produktif dan 5.820 hektare lahan belum menghasilkan.

Sementara itu, total kebun karet yang telah memasuki usia produksi sebesar 6.475 ha, ditambah 6.940 ha tanaman karet belum menghasilkan.

Kapasitas produksi karet perseroan mencapai di atas 9.000 mertrik ton per tahun dan 32.000 metrik ton untuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan inti sawit (palm kernel) per tahun.

Selain itu, Jaya agra juga memproduksi bahan-bahan komoditi lainnya seperti kopi dan teh. Produksi kopi lebih dari 100 ton per tahun, dan produksi teh kurang lebih mencapai 3.000 ton per tahun.

Volume produksi diharapkan terus meningkat seiring dengan ekspansi yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun ini saja, perseroan telah merealisasikan penanaman sawit di lahan seluas 3.652 ha serta mengebut proyek pembangunan pabrik CPO di Kalimantan Selatan berkapasitas 45 ton TBS per jam.

Dengan begitu, perseroan menargetkan produksi CPO hingga akhir 2013 dapat mencapai 51.168 ton, naik 11% dari perolehan 2012 sebesar 46.298 ton.

Peningkatan produksi CPO akan diimbangi dengan produktivitas TBS yang diproyeksi meningkat 12% dari 214.071 menjadi 240.200 ton.

Volume produksi perlu ditingkatkan guna mengantisipasi tekanan akibat ketidakpastian harga CPO. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper