Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Kalbe Farma Diprediksi Tembus Rp15,92 Triliun

Pendapatan PT Kalbe Farma Tbk. diprediksi mencapai Rp15,92 Triliun hingga akhir tahun ini atau tumbuh 16,8%

Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan PT Kalbe Farma Tbk. diprediksi mencapai Rp15,92 Triliun hingga akhir tahun ini atau tumbuh 16,8% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp13,63 triliun.

Analis PT Investa Saran Mandiri Jhon Veter dan Kiswoyo Adi Joe dalam risetnya juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan itu diikuti dengan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp2 triliun atau tumbuh 15,6% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp1,73 triliun.

Emiten farmasi berkode saham KLBF itu sekarang tak hanya bergerak dalam bidang produksi farmasi, tetapi  juga  masuk  ke bisnis nutrisi seperti susu. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu nilai tambah yang dapat meningkatkan prospek perusahaan.

Saat ini, Kalbe Farma tengah merencanakan untuk mendirikan 2 pabrik baru untuk memproduksi susu cair dan susu bubuk dengan total investasi sekitar Rp150 miliar hingga Rp300 miliar.

Kedua pabrik itu, diharapkan rampung 2015 mendatang. Pembangunan pabrik tersebut mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 12.000 ton menjadi 24.000 ton per tahun.

Selain itu, Kalbe juga telah menandatangani perjanjian usaha patungan dengan PT Milko Beverage Industry (Milko) untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT Kalbe Milko Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur produk nutrisi.

“Kami menilai KLBF memiliki prospek yang semakin baik, karena saat ini mereka tidak hanya mengandalkan bisnis farmasi, tapi telah masuk ke bisnis nutrisi yang berpotensi besar,” tulis mereka dalam risetnya yang diterima Bisnis, Selasa (22/10/2013).

Sementara itu, mengenai harga saham KLBF, selama 2 bulan terakhir relatif tertahan seiring dengan adanya demo buruh di kawasan pabrik Cikarang.

"Kami memprediksi aksi demo tersebut akan membuat capex [capital expenditure/belanja modal] KLBF tahun depan meningkat, terutama untuk pembelian mesin untuk mengganti tenaga manusia," paparnya.

Untuk pertumbuhan saham KLBF, Infovesta menggunakan asumsi pertumbuhan sebesar 15% selama 5 tahun ke depan, dan didapatkan nilai valuasi harga wajar sebesar Rp1.700 untuk setiap lembarnya.

Adapun pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham KLBF melemah 30 poin atau turun 2,19% ke level Rp1.340.

“Dengan banyaknya analis yang memberikan rekomendasi  untuk  saham  KLBF,  membuat  saham KLBF cukup likuid dan banyak pihak yang melakukan transaksi jual beli pada saham KLBF,” paparnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper