Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak kelapa sawit (CPO) merangkak naik dan mencatat kenaikan tertinggi sejak 2010, dipicu kenaikan pengiriman Malaysia yang menandakan perbaikan permintaan CPO dunia.
CPO untuk pengiriman November naik ke posisi 2.437 ringgit (US$743) per ton di Bursa Malaysia Derrivatives. Adapun kontrak pengiriman kelapa sawit fisik untuk September naik menjadi 2.450 ringgit pada 30 Agustus.
Data dari surveyor Intertek menunjukkan, ekspor produk kelapa sawit asal Malaysia naik 6,5% ke level 1,5 juta ton pada Agustus. Hal ini dipicu oleh pelemahan ringgit yang mengerek permintaan.
Menurut analis dari Alliance Investment Bank Bhd, Arnhue Tan, peningkatan ekspor harusnya membuat pasokan relatif tak berubah untuk beberapa bulan ke depan.
“Untuk bulan ini dan bulan depan, bisa jadi ada peningkatan permintaan dari India sebelum festival Diwali. Harga saat ini cukup rendah, dan bisa menjadi katalis bagi aksi beli,” kata Tan seperti dikutip Bloomberg (2/9/2013).
Pasokan Malaysia anjlok 37% menjadi 1,66 juta ton pada Juli.
Sementara itu, minyak kelapa sawit murni untuk pengiriman Januari naik 1,3% menjadi 5.624 yuan (US$919) per ton di Dalian Commodity Exchange. (ltc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
