Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek jalan angkut batu bara TOBA selesai lebih cepat

BISNIS.COM, JAKARTA—Proyek hauling road atau jalan angkut batu bara milik PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) dipastikan bisa selesai bulan ini, lebih cepat dari target sebelumnya pada awal semester II/2013.

BISNIS.COM, JAKARTA—Proyek hauling road atau jalan angkut batu bara milik PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) dipastikan bisa selesai bulan ini, lebih cepat dari target sebelumnya pada awal semester II/2013.

Seperti diketahui, perseroan sedang membangun jalan hauling yang baru sepanjang 17 kilometer, yang akan menghubungkan konsesi tambang PT Trisensa Mineral Utama (TMU) ke PT Indomining (IM) melalui PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN).

Sekretaris Perusahaan Toba Bara Perry B. Slangor mengatakan saat ini jalan baru tersebut sudah memasuki tahap penyelesaian akhir.

“Kami lagi bangun hauling road, jadi nanti bisa mengangkut batu baranya Trisensa dan kemudian menggunakan jetty-nya Indomining. Proyek ini bisa ahead schedule, tinggal diujicoba,” ujarnya ketika ditemui Bisnis hari ini, Senin (13/5/2013).

Setelah jalan hauling bisa digunakan, perseroan bisa menurunkan biaya transportasi di TMU sebesar US$5—US$10 per ton. Adapun lokasi tambang TMU adalah di Kecamatan Loa Janan, Muara Jawa, dan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.

Sedangkan tambang ABN dan Indomining berlokasi di Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Luas keseluruhan tiga konsesi tersebut sekitar 7.087 hektare dengan total estimasi sumber daya batu bara sebesar 236 juta ton.

Selain proyek di TMU, perseroan juga sedang membangun underpass ABN yang kedua, yang diperkirakan selesai di awal kuartal IV/2013. Keberadaan underpass kedua ini akan memperpendek jarak pembuangan pengupasan tanah (overburden).

“Sebagai bagian dari rencana penambangan terpadu atau joint mine plan antara ABN dan Indomining, kami juga telah melakukan penambangan di perbatasan ABN dan Indomining untuk memaksimalkan cadangan dan meningkatkan kapasitas pembuangan overburden,” ujar Perry.

Proyek lainnya, yakni coal processing plant (CPP) yang baru diperkirakan beroperasi pada kuartal III/2013.

Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi batu bara Indomining dari 3 juta ton menjadi 6 juta ton per tahun. Sayangnya Perry mengaku tidak ingat persis rincian investasi dari masing-masing proyek ini.

Adapun selama kuartal I/2013, produksi batu bara perseroan mencapai 1,3 juta ton (naik 17,3% yoy), sedangkan penjualan mencapai 1,4 juta ton (naik 27,3% yoy).

Perry menegaskan perseroan tetap menargetkan pertumbuhan produksi menjadi di kisaran 5,8—6,4 juta ton tahun ini. Target produksi ini berdasarkan asumsi indeks harga batu bara Newcastle sekitar US$90 per ton.   (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper