Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET Melonjak Akibat Yen Melemah

BISNIS.COM, TOKYO—Harga karet melonjak ke level tertinggi dalam sebulan setelah mata uang Jepang turun mendekati level terendah dalam 4 tahun. Hal itu meningkatkan daya tarik kontrak berjangka berbasis yen, yang juga terjadi setelah data tingkat

BISNIS.COM, TOKYO—Harga karet melonjak ke level tertinggi dalam sebulan setelah mata uang Jepang turun mendekati level terendah dalam 4 tahun. Hal itu meningkatkan daya tarik kontrak berjangka berbasis yen, yang juga terjadi setelah data tingkat pekerja AS naik.

Nilai kontrak karet untuk pengiriman Oktober naik sebanyak 5,9% menjadi ¥ 268,4 per kilogram (US$2.714 per metrik ton), penaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 8 April. Kontrak berjangka diperdagangkan pada ¥ 266,3 di Tokyo Commodity Exchange pukul 10.15.

Sementara itu, yen melemah menjadi 99,44 per dolar, mendekati level terendah dalam 4 tahun dari level 99,95 yang dicapai pada 11 April. Mata uang Jepang berada di bawah tekanan karena ekspektasi pemulihan ekonomi AS akan bertambah cepat setelah laporan menunjukkan jumlah pekerja naik lebih dari perkiraan bulan lalu.

"Optimisme tumbuh dengan pemikiran pemulihan AS meningkat, hal itu meningkatkan selera investor untuk karet berjangka," Kazuhiko Saito, seorang analis Fujitomi Co di Tokyo (6/5)

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan tingkat pekerja Amerika meningkat sebesar 165.000 pekerja bulan lalu, setelah direvisi 138.000 pada Maret karena penaikan lebih tinggi dari perkiraan pertama. Menurut survei Bloomberg, pertumbuhan ekonomi AS akan melambat menjadi 1,5% pada kuartal ini sebelum menguat menjadi 2,6% dalam 3 bulan terakhir tahun ini.

Adapun harga karet untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange turun 0,4% menjadi 19.865 yuan (US$3,221) per ton. Menurut Institut Penelitian Karet Thailand, karet free on board Thailand menguat 0,6% menjadi 85,85 baht (US$2,90) per kilogram pada 3 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper