Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI BURSA: IHSG akan Cenderung Menguat Seiring Isu Kenaikan BBM

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat seiring keputusan pemerintah dalam menaikkan bahan bakar minyak bersubsidi. Analis Sinarmas Sekuritas Tessa Mulia mengatakan keputusan

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat seiring keputusan pemerintah dalam menaikkan bahan bakar minyak bersubsidi.
 
Analis Sinarmas Sekuritas Tessa Mulia mengatakan keputusan akhir mengenai kenaikan harga bahan bakar dalam acara musyarawarah perencanaan pembangunan (Musrenbangnas) akan menjadi sentimen kuat terhadap pergerakan indeks.
 
“Selain itu, data pending home sales index AS yang diestimasi mencapai 1,1% akan memberikan sentimen tambahan. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat di levelsupport 4.974 dan resistance 5.015,” katanya, Senin (29/4/2013).
 
Dari indikator tersebut, dia merekomendasikan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l seperti saham BDMN, WIKA, CPIN, dan DILD.
 
Sementara itu, analis Etrading Securities Andrew Argado memperkirakan IHSG akan bergerak di support 4.950 dan resistance 5.100. Menurutnya, hari terakhir penyampaian laporan keuangan kuartal I/2013 akan menjadi tambahan sentimen positif.
 
“Ekspektasi pelaku pasar terhadap laporan keuangan kuartal I/2013 emiten kita masih cukup tinggi, sehingga bisa mendorong IHSG bergerak positif,” katanya.
 
Menurutnya, saat ini isu-isu yang ada lebih bersifat fundamental, sehingga dampaknya tidak akan terasa dalam jangka pendek, salah satunya yakni wacana kenaikan bahan bakar.
 
Dia menilai apabila bahan bakar minyak dinaikkan, pelaku pasar akan mendapatkan kejutan sementara, setelah itu dampak kenaikan bahan bakar tersebut akan menjadi positif terhadap indeks.
 
Di tempat berbeda, analis Reliance Securities Christine Natasya memperkirakan IHSG bergerak masih akan bergerak pada kisaran perdagangan yang relatif sempit.
 
“Kondisi pasar kemarin diwarnai oleh data-data pelemahan di AS yang memaksa FED untuk tetap mempertahankan kebijakan quantitative easing. Saham ASII BDMN masih dapat menguat, saham BMTR, BKSL berpotensi berlanjut turun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper