Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET: Naik 2% ke US$2.586 per Ton

BISNIS.COM,BANGKOK -- Harga karet naik untuk hari kedua setelah mata uang Jepang merosot ke titik terendah dalam 4 tahun terhadap dolar AS. Hal itu akibat kelompok G-20 yang mendukung kebijakan stimulus Jepang.Harga karet untuk pengiriman September naik

BISNIS.COM,BANGKOK -- Harga karet naik untuk hari kedua setelah mata uang Jepang merosot ke titik terendah dalam 4 tahun terhadap dolar AS. Hal itu akibat kelompok G-20 yang mendukung kebijakan stimulus Jepang.

Harga karet untuk pengiriman September naik sebesar 2% pada ¥ 258,2 per kilogram (US$2.586 per ton) di Tokyo Commodity Exchange, sebelum diperdagangkan di ¥ 256,6 pukul 10.25 waktu setempat. Nilai kontrak berjangka jatuh 8,4% pekan lalu.

“Dampak dari pertemuan G-20 terhadap yen Jepang adalah mendukung harga karet,” ujar Ker Chung Yang, seorang analis di Phillip Futures Pte

Kelompok G-20 memberi dukungan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe dan stimulus terhadap Bank Jepang. Hal itu mengisyaratkan pembuat kebijakan mengandalkan negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia tersebut untuk membantu permintaan global karena pertumbuhan di China melambat. Mata uang Jepang telah melemah 13% tahun ini, meningkatkan banding kontrak mata uang Yen.

Stok karet  di gudang Jepang turun 0,8% menjadi 15.668 ton pada tanggal 10 April, menurut data dari Asosiasi Perdagangan Karet Jepang. Persediaan karet mentah naik 1.764 ton menjadi 119.149 ton, tertinggi sejak Februari 2010, berdasarkan survei dari sembilan gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin, Shanghai Futures Exchange mengatakan 19 April.

Sedangkan harga kontrak karet untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange turun 1,2% menjadi 19.095 yuan (US$3,093) per ton.

Harga karet free-on-board Thailand turun 0,6% menjadi 79 baht (US$2,76) per kilogram pada 19 April, terendah sejak Oktober 2009, menurut Institut Penelitian Karet Thailand. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Newswire/Giras Pasopati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper