Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHTS ISSUE: MNC Land Incar Dana Rp1,95 Triliun

BISNIS.COM, JAKARTA--Tak hanya lini usaha media dan keuangan yang menggalang pendanaan di pasar modal, lini usaha properti Grup MNC juga berencana menggalang dana segar sebesar Rp1,95 triliun dari penerbitan saham baru alias rights issue.

BISNIS.COM, JAKARTA--Tak hanya lini usaha media dan keuangan yang menggalang pendanaan di pasar modal, lini usaha properti Grup MNC juga berencana menggalang dana segar sebesar Rp1,95 triliun dari penerbitan saham baru alias rights issue.

Berdasarkan prospektus penawaran umum terbatas (PUT) tahap II yang dirilis PT MNC Land Tbk pada hari ini, Rabu (17/4/2013), perseroan yang dulunya bernama PT Kridaperdana Indahgraha itu akan menerbitkan saham baru sebanyak 1,28 miliar saham atau 26,6% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nilai nominal Rp500 per saham.

Harga pelaksanaan rights issue dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) itu ditawarkan sebesar Rp1.520 per saham sehingga total dana yang akan diperoleh dari PUT ini adalah Rp1,95 triliun.

Setiap pemegang lima saham lama berhak atas 2 HMETD yang mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli 1 lembar saham baru.

Jika tidak semua saham yang ditawarkan dalam PUT tahap II ini terserap habis, sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham hasil pelaksanaan HMETD yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan.

Bagi pemegang saham lama yang tidak mengeksekusi hak HMETD dalam PUT tahap II ini, porsi kepemilikan sahamnya bakal terdilusi maksimum 26,6% setelah HMETD.

Dana hasil rights issue ini rencananya akan digunakan untuk mengakuisisi Lido Lake Resort dan Golf di Sukabumi dengan melakukan transaksi pembelian obligasi wajib konversi dari PT Lido Nirwana Parahyangan dan PT Lido Golf Prima dari Charlton Group Holdings Ltd.

Untuk akuisisi ini, emiten berkode KPIG itu mengalokasikan dana hasil rights issue dengan porsi sekitar 71,7% atau sebesar Rp1,4 triliun.

Sementara itu, sisanya sekitar 29,3% atau Rp550,88 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Sehubungan dengan rencana ini, manajemen perseroan yang dipimpin langsung oleh pengusaha Hary Tanoesoedibjo itu akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 17 Mei 2013 guna meminta restu dari pemegang saham perseroan.

Jika melihat komposisi kepemilikan saham perseroan, investor publik tentunya akan menanggung beban lebih besar dalam aksi korporasi ini dibandingkan dengan investor institusi. Dan apakah investor publik mampu untuk mengeksekusi HMETD-nya?

Per 31 Desember 2012, mayoritas saham perseroan yakni 36,15% dimiliki oleh masyarakat dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 5%.

ABN Amro Nominess Singapore Pte Ltd tercatat memiliki saham perseroan sebanyak 18,18%, UBS AG Singapore menguasai 15,52%, UOB Kay Hian Private Ltd menguasai 13,33%, dan komisaris dan direksi perseroan memiliki 7,35% saham perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Sumber : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper