Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN: Potensi Penguatan Akan Terbatas Pascareli 4 Hari

BISNIS.COM, JAKARTA--Potensi penguatan pasar surat utang domestik pada perdagangan hari ini, Senin (15/4/2013), diperkirakan akan lebih terbatas pascareli yang cukup signifikan dalam 4 hari terakhir.

BISNIS.COM, JAKARTA--Potensi penguatan pasar surat utang domestik pada perdagangan hari ini, Senin (15/4/2013), diperkirakan akan lebih terbatas pascareli yang cukup signifikan dalam 4 hari terakhir.

Ariawan, analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani mengatakan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi AS mulai berkurang akhir pekan lalu seiring keluarnya angka penjualan ritel AS Maret yang turun di luar perkiraan.

Selain itu, sambungnya, turunnya angka kepercayaan konsumen AS juga menambah kekhawatiran akan kondisi pemulihan di negara tersebut. Kedua faktor tersebut memicu pelemahan di pasar saham AS dan Eropa akhir pekan lalu yang diikuti penguatan pasar obligasi pemerintah AS, Jerman, dan Inggris.

"Selain dari eksternal, pelaku pasar surat utang diperkirakan juga masih akan fokus menunggu kebijakan pemerintah mengenai BBM bersubsidi," katanya dalam riset harian.

Dia menjelaskan adanya beberapa sentimen tersebut berpotensi mendorong investor cenderung wait and see pada perdagangan hari ini. "Penguatan signifikan di pasar surat utang Indonesia dalam 4 hari terakhir serta kembali meningkatnya tekanan terhadap nilai tukar rupiah juga berpotensi membuka ruang koreksi di pasar surat utang domestik," jelasnya.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, pasar surat utang Indonesia melanjutkan penguatannya untuk hari keempat berturut–turut.

SUN bertenor penjang kembali menjadi motor penguatan pasar yang mana yield SUN bertenor pendek, menengah, dan panjang rata–rata turun sebesar 3 basis poin, 4 basis poin, dan 7 basis poin.

Seri FR0064 menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp1,5 triliun. Pada perdagangan obligasi korporasi, seri BNII01ACN2 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp75,0 miliar.

Sementara itu, penguatan harga di pasar obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS juga masih berlanjut pada perdagangan akhir pekan lalu di tengah tingginya minat investor untuk masuk pasar obligasi berdenominasi dollar pascapenerbitan obligasi global yang baru awal pekan lalu.

Yield Indo-17, Indo-22 dan Indo-42 masing–masing turun 2 basis poin, 4 basis poin dan 1 basis poin ke level 2,15%, 3,19%, dan 4,54% pada penutupan perdagangan Jum'at.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Sumber : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper